Laman

Selasa, 15 Juni 2010

Pentingnya Keluarga Bagi Perkembangan Anak

Keluarga menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Menurut istilah keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam arti kata sosiologi keluarga merupakan agen sosialisasi. Seorang anak yang baru saja lahir tidak mengetahui nilai maupun norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Keluarga sangatlah penting, karena keluarga merupakan awal pembentukan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat pada diri seseorang. Di dalam keluarga seseorang belajar cara bersosialisasi dengan masyarakat luas.
Seorang anak yang belum mengetahui apa-apa belajar menirukan kelakuan yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya yaitu keluarga. Jika perilaku orang tua buruk seorang anak dapat mencontohkan perilaku buruk orang tua -nya, jika perilaku buruk yang diperlihatkan kepada anaknya bisa jadi anak tersebut akan berperilaku menyimpang, jika perilaku baik yang diperlihatkan kepada anak, bisa jadi anak, akan menjadi warga yang baik.
Maka dari itu keluarga sangatlah penting bagi perkembangan anak, jika seseorang berperilaku menyimpang atau baik bisa jadi dapat disimpulkan orang tua-nya seperti itu. Pepatah bijak berkata buah yang jatuh dari pohonnya tidak akan jauh dari pohonnya, artinya seorang anak perilakunya tidak akan jauh dari perilaku orang tua-nya. Maka dari itu orang tua sebaiknya memberikan contoh yang baik pada anaknya agar dapat berperan sesuai dengan norma-norma social yang ada di masyarakan.

Sabtu, 22 Mei 2010

Buruknya Pergaulan Bebas

Pergaulan sangatlah penting bagi menjalani kehidupan, karena tanpa adanya pergaulan kita tidak dapat menjalani kehidupan ini. Manusia membutuhkan pergaulan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tetapi pergaulan disalah gunakan oleh remaja saat ini, pergaulan dijadikan tanpa adanya batasan dalam pergaulan, pergaulan tersebut sangatlah buruk dalam membangun hubungan sosial,. Pergaulan tersebut dinamakan pergaulan bebas.

Pergaulan bebas merupakan pergaulan yang hanya mementingkan kesenangan tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. Pergaulan bebas dapat terjadi karena seseorang tidak dapat mengendalikan diri dalam suatu pergaulan. Adanya pergaulan bebas di suatu negara akan berakibat negative pada generasi mendatang negara tersebut, karena pergaulan bebas akan menyebabkan generasi baru hanya mengutamakan kepentingan dirinya sendiri, lalu akan menyebabkan perpecahan di negara tersebut. Pergaulan bebas pun mempunyai banyak dampaknya contohnya adalah dapat terjangkit penyakit HIV AIDS jika melakukan sex, dapat menyebabkan kematian jika mencoba-coba NARKOBA, dan yang paling buruk merusak nilai moral diri kita.

Dalam hal ini orang tua tua pun ikut bertanggung jawab, jika sang anak melakukan pergaulan bebas, karena orang tua pun ikut turut serta dalam membangun hubungan sosial dengan orang lain. Orang tua sebaiknya menjaga, membatasi dan ikut memperhatikan pergaulan sang anak sejak dini, agar sang anak tidak erjerumus kedalam pergaulan bebas. Kita para remaja sebaiknya hati-hati dalam memilih pergaulan, agar dimasa depan kita menjadi orang yang berguna, dan bukan sebaliknya.

Minggu, 09 Mei 2010

Kekerasan dalam Rumah Tangga

Rumah tangga adalah sebuah susunan atau jaringan yang hidup, dimana kita belajar mengenai hubungan sosial. Dalam rumah tangga kita diajari banyak hal oleh orang tua kita, contohnya kita diajari sopan santun, tatakerama, cara bersosialisasi, dll. Dalam rumah tangga pun kita membentuk karakteristik diri kita sejak masih kecil, dalam pembentukan karakteristik diri kita, bisa menjadi positive atau negative saat dewasa kelak.

Kekerasan rumah tangga adalah sesuatu yang terjadi apabila suatu rumah tangga tidak rukun dan terjadi apabila dalam rumah tangga terjadi pertengkaran suami dan istri. Kekerasan rumah tangga pun diibaratkan seperti virus yang dapat menyebar ke generasi berikutnya. Bila terjadi kekerasan rumah tangga, lalu seorang anak terlibat di dalamnya kadang dapat merusak masa depan sang anak. Sang anak akan merasa tertekan akibat pertengkaran oraang tuanya atau dia dipukuli oleh orang tuanya karena alasan tertentu. Hal itu pun dapat merusak moral sang anak, jika sudah dewasa kelak, moral sang anak biasanya akan menjadi negative. Terkadang orang orang yang yang saat kecilnya terjadi KDRT akan melakukan hal yang sama pada keluarganya kelak. Tetapi jika orang yang bermental baja dan cinta akan keluarganya pasti tidak akan melakukan hal yang sama pada keluarganya kelak.

Maka dari itu rumah tangga harus didasari rasa cinta dan kasih sayang, agar tidak terjadi KDRT. Jika seseorang melakukan pernah melakukan KDRT sebaiknya jangan diulangi lagi, karena bukan hanya merusak rumah tangga yang sudah dibina saja, dapat merusak moral generasi bangsa, dan jika sudah begitu lambat laun pun akan merusak negara Indonesia, karena penerusnya pun dapat melakukan KDRT. Oleh karena itu mari kita menjalani rumah tangga yang akur, karena negara ini perlu generasi yang jujur dan penuh dengan kasih sayang, agar tidak terjadi tindak KKN. Mari kita menjaga moral generasi baru dimulai di dalam rumah tangga.

Minggu, 25 April 2010

Perkelahian Remaja

Zaman sekarang perkelahian remaja sudah menjadi hal yang biasa di Indonesia, salah satu contoh perkelahian remaja yang ada di Indonesia adalah tawuran, hal itu sudah menjadi teradisi anak SMA, setiap tahun pasti selalu ada kejadian tawuran anatara pelajar, hal tersebut terkadang didiamkan begitu saja oleh pemerintah. Perkelahian remaja dapat terjadi karena tidak adanya pengontolan emosi, bukan hanya itu saja perkelahian remaja dapat dipicu oleh saling menghina, dan mungkin karena menggangu pacar seseorang. Pemerintah seharusnya menindak lanjuti kasus seperti ini agar tidak terjadi orang yang terluka atau yang meninggal. Sekarang mungkin belum terjadi tetapi hal tersebut dapat terjadi bila tidak ditindak lanjuti dari sekarang. Perkelahian remaja sama seperti virus flu biasa tetapi jika dibiarkan akan menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan oleh golongan mana pun. Jika hari ini perkelahian remaja hanya menyebabkan luka ringan mungkin nantinya akan menyebabkan kematian. Maka dari itu para remaja generasi sekarang atau berikutnya, pintar-pintarlah dalam mengendalikan emosi jika tidak generasi sekarang akan membawa kehancuran pada Indonesia.

Cara menghindari perkelahian remaja dengan baik agar tidak terjadi perkelahian remaja yaitu:
1. Jaga Omongan agar tidak menyakiti hati seseorang.
2. Jaga Pergaulan agar kita tidak terbawa oleh pergaulan buruk.
3. Jaga Pikiran kita dari pikiran-pikiran negative.
4. Kontrol Emosi sebaik mungkin agar tidak mudah marah.

Minggu, 18 April 2010

Tentang ejekan anak-anak sekolah

Anak-anak sekolah zaman sekarang sangat suka menyebut-nyebut nama orang tua temannya lebih parah lag ditambah dengan kata-kata ejekan, dengan begitu sang anak pun tidak mau mengakui nama orang tuanya agar tak di ejek oleh temannya. terkadang hal tersebut dapat menjadi pertengkaran yang serius dikalangan anak-anak SMP atau SMA, tapi yang lebih parah bukan itu, yang lebih parah adalah kata-kata kasar seperti: "anjing", "goblog", dan sebagainya sudah menjadi kata-kata yang biasa disebutkan sehari-hari istilahnya sudah menjadi kata baku. seandainya para orang tua membaca tulisan ini saya berharap agar orang tua mendidik ucapan sang anak agar tidak berkata-kata kotor agar kelak menjadi generasi indonesia yang berakhlak dan berprestai.